dari tahun 2000 sampai 2011 ada banyak kecelakaan di arena balap. diantara itu ada yang sampai merenggut korban jiwa. posting ini bertujuan mengingatkan anda kepada pembalap yang meninggal.
1. Dale Earnhardt Senior dari NASCAR (1951-2001)
Earnhardt dikenal sebagai pembalap hebat di era 1980-an sampai 1990-an. Ia memenangi 76 balapan NASCAR, termasuk diantaranya satu kemenangan Daytona 500 tahun 1998. Ia juga menjuarai NASCAR sebanyak 7 kali, rekor yang sama dengan legenda NASCAR lainnya, Richard Petty.
Earnhardt meninggal dalam sebuah kecelakaan hebat saat balapan di Daytona 500 di Daytona International Speedway tahun 2001. Kejayaannya kini coba dilanjutkan oleh putranya, Dale Earnhardt Junior.
2. Daijiro Kato dari MotoGP (1976-2003)
Awal karier balapnya dimulai sejak ia berumur 3 tahun. saat itu ia telah berlatih mengendarai motor pocket bike dan di usia 5 tahun ia telah mengikuti kejuaraan balap pocket bike bahkan sering menjadi juara. Saat usia 11 tahun ia mulai berlomba dengan mengendarai motor minibike, dan berhasil menjuarai semua kelas yang dilombakan di daerahnya.
Tahun 1998 Ia turun di GP 250 cc di GP Jepang sebagai pembalap wild card, dan berhasil menjuarainya. Pada tahun 2000 ia mengikuti GP 250 cc secara penuh dengan bergabung dalam tim Axo Honda Gresini. Hasilnya, ia berhasil menduduki peringkat 3 dunia dikelas tersebut dengan 259 poin dan 4 kali juara seri yaitu di sirkuit Suzuka (Jepang), Estoril (Portugal), Nelson Piquet (Brasil), dan Motegi (Jepang).
tahun 2001, dengan bergabung dengan tim Telefonica Movistar Honda dan mengendarai Honda NSR 250 pembalap bernomor 74 ini, meraih gelar juara dunia GP 250 cc. Ia meraih 11 kemenangan dari 16 seri yang dilombakan dan merebut 322 poin. Tahun 2002 ia pindah ke kelas MotoGP, bergabung dengan tim Fortuna Honda Gresini dan mengendarai Honda NSR 500 ia mampu menyaingi pembalap pabrikan Honda dan pabrikan lainnya yang menggunakan motor 4 tak 990 cc. Di pertengahan musim ia mendapat jatah Honda RC211V 4 tak 990 cc, dan langsung meraih posisi kedua di Sirkuit Brno GP Ceko.
Musim 2003 ia membalap dalam tim yang sama dengan sponsor baru Telefonica Movistar dan turun penuh dengan RC211V. Sayang pembalap yang menjadi harapan Jepang untuk menjadi juara dunia pertama asal Jepang ini, tewas setelah mengalami kecelakaan dahsyat yang terjadi pada seri pertama MotoGP 2003 baru berjalan. Tragis, ia tewas setelah motor RC211V yang dikendarainya menabrak dinding pembatas lintasan dan hancur berkeping-keping di depan fansnya sendiri, di lap keempat GP Jepang pada tanggal 6 April 2003. Ia sempat bertahan hidup dan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis dengan menggunakan helikopter. Berita kematian juara dunia GP 250 cc tahun 2001 ini merebak pada tanggal 20 April 2003, dua minggu setelah GP Jepang. Ia meninggalkan istri, seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang lahir beberapa waktu sebelum kecelakaan naas itu terjadi.
3. Sonya Tomizawa dari Moto2 (1990-2010)
mulai balap pada usia 3 tahun 1994, dan pindah ke minibike sekitar tahun 2001. ia mulai berpartisipasi penuh di kelas 125cc dari kejuaran RoadRace Jepang dan memperoleh tempat 2 untuk tahun 2006 musim. Rookie of the Year adalah bonus tambahan untuk memulai karir dengan cepat.
Tomizawa pindah ke Moto2, yang menggantikan 250cc, untuk 2010. Naik sepeda motor Suter, ia memenangkan perlombaan perdana Moto2 di Losail, dan pole position di jerez. Dia melanjutkan pole position di Brno nanti di musim ini. Menampilkan bentuk nyata membaik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya di MotoGP, ia ketujuh dalam kejuaraan setelah sepuluh seri. Komentator Toby Moody menggambarkan dia sebagai "bintang masa depan".
Tomizawa meninggal setelah mengalami trauma kranial, toraks, dan abdomen pada Grand Prix San Marino di lap ke 12.
4. Marco Simoncelli dari MotoGP (1987-2011)
cukup terkenal dengan karakter balapnya yang cukup garang. Gaya garangnya ini terlihat ketika seri terakhir MotoGP musim 2010, saat ia nyaris membuat Jorge Lorenzo terjatuh dan gagal meraih kemenangan di seri terakhir musim itu.
Simoncelli mengawali karirnya di dunia balap motor profesional, ketika ia menginjak usia 9 tahun di ajang Italian Minimoto Championship. Tahun 2001 ia pun hengkang ke ajang European 125cc dan mengamankan titel juara di tahun 2002.
Pada tahun 2002 ia kemudian memulai karirnya di ajang MotoGP. Selama tiga tahun ia kemudian berlaga di kelas 125cc, namun ia hanya mampu meraih hasil terbaik di posisi kelima pada tahun 2005. Naik ke kelas 250cc ia menjadi satu-satunya pembalap tim Gilera yang mampu menunjukkan hasil terbaik di ajang ini. Yaitu menjadi juara dunia di tahun 2008.
Hasil ini membuat tim Honda Gresini tertarik untuk merekrutnya di ajang MotoGP pada tahun 2010 lalu. Ia pun mampu memperlihatkan hasil yang bagus sebagai pembalap rookie. Hasil terbaik yang bisa ditorehkan oleh pembalap asal Italia itu, adalah posisi keempat di MotoGP Portugal 2010.
ia meninggal dunia di Sirkuit International Sepang pada tanggal 23 Oktober 2011 karena kecelakaan yang dialaminya saat GP Malaysia 2011. Simoncelli terlibat kecelakaan bersama Colin Edwards dan Valentino Rossi saat berada di posisi keempat pada putaran kedua. Simoncelli terjatuh ketika sedang berbelok di tikungan ke-11 Sirkuit Sepang dan tertabrak oleh motor Edwards dan Vale.
Simoncelli mengalami trauma serius dan luka parah di kepala, leher, dan dada
1. Dale Earnhardt Senior dari NASCAR (1951-2001)
Earnhardt dikenal sebagai pembalap hebat di era 1980-an sampai 1990-an. Ia memenangi 76 balapan NASCAR, termasuk diantaranya satu kemenangan Daytona 500 tahun 1998. Ia juga menjuarai NASCAR sebanyak 7 kali, rekor yang sama dengan legenda NASCAR lainnya, Richard Petty.
Earnhardt meninggal dalam sebuah kecelakaan hebat saat balapan di Daytona 500 di Daytona International Speedway tahun 2001. Kejayaannya kini coba dilanjutkan oleh putranya, Dale Earnhardt Junior.
2. Daijiro Kato dari MotoGP (1976-2003)
Awal karier balapnya dimulai sejak ia berumur 3 tahun. saat itu ia telah berlatih mengendarai motor pocket bike dan di usia 5 tahun ia telah mengikuti kejuaraan balap pocket bike bahkan sering menjadi juara. Saat usia 11 tahun ia mulai berlomba dengan mengendarai motor minibike, dan berhasil menjuarai semua kelas yang dilombakan di daerahnya.
Tahun 1998 Ia turun di GP 250 cc di GP Jepang sebagai pembalap wild card, dan berhasil menjuarainya. Pada tahun 2000 ia mengikuti GP 250 cc secara penuh dengan bergabung dalam tim Axo Honda Gresini. Hasilnya, ia berhasil menduduki peringkat 3 dunia dikelas tersebut dengan 259 poin dan 4 kali juara seri yaitu di sirkuit Suzuka (Jepang), Estoril (Portugal), Nelson Piquet (Brasil), dan Motegi (Jepang).
tahun 2001, dengan bergabung dengan tim Telefonica Movistar Honda dan mengendarai Honda NSR 250 pembalap bernomor 74 ini, meraih gelar juara dunia GP 250 cc. Ia meraih 11 kemenangan dari 16 seri yang dilombakan dan merebut 322 poin. Tahun 2002 ia pindah ke kelas MotoGP, bergabung dengan tim Fortuna Honda Gresini dan mengendarai Honda NSR 500 ia mampu menyaingi pembalap pabrikan Honda dan pabrikan lainnya yang menggunakan motor 4 tak 990 cc. Di pertengahan musim ia mendapat jatah Honda RC211V 4 tak 990 cc, dan langsung meraih posisi kedua di Sirkuit Brno GP Ceko.
Musim 2003 ia membalap dalam tim yang sama dengan sponsor baru Telefonica Movistar dan turun penuh dengan RC211V. Sayang pembalap yang menjadi harapan Jepang untuk menjadi juara dunia pertama asal Jepang ini, tewas setelah mengalami kecelakaan dahsyat yang terjadi pada seri pertama MotoGP 2003 baru berjalan. Tragis, ia tewas setelah motor RC211V yang dikendarainya menabrak dinding pembatas lintasan dan hancur berkeping-keping di depan fansnya sendiri, di lap keempat GP Jepang pada tanggal 6 April 2003. Ia sempat bertahan hidup dan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis dengan menggunakan helikopter. Berita kematian juara dunia GP 250 cc tahun 2001 ini merebak pada tanggal 20 April 2003, dua minggu setelah GP Jepang. Ia meninggalkan istri, seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang lahir beberapa waktu sebelum kecelakaan naas itu terjadi.
3. Sonya Tomizawa dari Moto2 (1990-2010)
mulai balap pada usia 3 tahun 1994, dan pindah ke minibike sekitar tahun 2001. ia mulai berpartisipasi penuh di kelas 125cc dari kejuaran RoadRace Jepang dan memperoleh tempat 2 untuk tahun 2006 musim. Rookie of the Year adalah bonus tambahan untuk memulai karir dengan cepat.
Tomizawa pindah ke Moto2, yang menggantikan 250cc, untuk 2010. Naik sepeda motor Suter, ia memenangkan perlombaan perdana Moto2 di Losail, dan pole position di jerez. Dia melanjutkan pole position di Brno nanti di musim ini. Menampilkan bentuk nyata membaik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya di MotoGP, ia ketujuh dalam kejuaraan setelah sepuluh seri. Komentator Toby Moody menggambarkan dia sebagai "bintang masa depan".
Tomizawa meninggal setelah mengalami trauma kranial, toraks, dan abdomen pada Grand Prix San Marino di lap ke 12.
4. Marco Simoncelli dari MotoGP (1987-2011)
cukup terkenal dengan karakter balapnya yang cukup garang. Gaya garangnya ini terlihat ketika seri terakhir MotoGP musim 2010, saat ia nyaris membuat Jorge Lorenzo terjatuh dan gagal meraih kemenangan di seri terakhir musim itu.
Simoncelli mengawali karirnya di dunia balap motor profesional, ketika ia menginjak usia 9 tahun di ajang Italian Minimoto Championship. Tahun 2001 ia pun hengkang ke ajang European 125cc dan mengamankan titel juara di tahun 2002.
Pada tahun 2002 ia kemudian memulai karirnya di ajang MotoGP. Selama tiga tahun ia kemudian berlaga di kelas 125cc, namun ia hanya mampu meraih hasil terbaik di posisi kelima pada tahun 2005. Naik ke kelas 250cc ia menjadi satu-satunya pembalap tim Gilera yang mampu menunjukkan hasil terbaik di ajang ini. Yaitu menjadi juara dunia di tahun 2008.
Hasil ini membuat tim Honda Gresini tertarik untuk merekrutnya di ajang MotoGP pada tahun 2010 lalu. Ia pun mampu memperlihatkan hasil yang bagus sebagai pembalap rookie. Hasil terbaik yang bisa ditorehkan oleh pembalap asal Italia itu, adalah posisi keempat di MotoGP Portugal 2010.
ia meninggal dunia di Sirkuit International Sepang pada tanggal 23 Oktober 2011 karena kecelakaan yang dialaminya saat GP Malaysia 2011. Simoncelli terlibat kecelakaan bersama Colin Edwards dan Valentino Rossi saat berada di posisi keempat pada putaran kedua. Simoncelli terjatuh ketika sedang berbelok di tikungan ke-11 Sirkuit Sepang dan tertabrak oleh motor Edwards dan Vale.
Simoncelli mengalami trauma serius dan luka parah di kepala, leher, dan dada
0 komentar:
Posting Komentar