Busi motor berguna mendukung performa mesin yang lebih baik. Agar pemakaiannya tepat maka busi harus dipasang tepat pada mesin sepeda motor.
Perhatikan pula beberapa faktor lain seperti kondisi suhu lingkungan tempat mesin atau sepeda motor berada. Sebelum Anda salah membeli busi baru, lebih baik kenali dulu 5 jenis busi berikut ini.
1. Busi Standar
Busi yang merupakan bawaan motor dari pabrikan. Busi ini memiliki diameter center electrode rata-rata 2,5 mm. Bagian ujung elektroda terbuat dari nikel. Busi standar bisa dipakai sampai jarak 20 ribu km. Jarak tersebut berlalu ketika kondisi pembakaran normal dan tak dipengaruhi oleh faktor lain macam oli mesin dan konsumsi BBM yang berlebihan.
2. Busi Iridium
Busi ini ramai aplikasi tuner buat mesin non standar. Ciri khasnya ujung elektroda terbuat dari nikel dan center elektroda dari iridium alloy warna platinum buram. Diameter center elektroda 0,6 mm – 0,8 mm. Umur busi berkisar 50 ribu hingga 70 ribu km. Jenis busi ini cocok buat mesin motor besar di atas 150 cc.
Busi yang merupakan bawaan motor dari pabrikan. Busi ini memiliki diameter center electrode rata-rata 2,5 mm. Bagian ujung elektroda terbuat dari nikel. Busi standar bisa dipakai sampai jarak 20 ribu km. Jarak tersebut berlalu ketika kondisi pembakaran normal dan tak dipengaruhi oleh faktor lain macam oli mesin dan konsumsi BBM yang berlebihan.
2. Busi Iridium
Busi ini ramai aplikasi tuner buat mesin non standar. Ciri khasnya ujung elektroda terbuat dari nikel dan center elektroda dari iridium alloy warna platinum buram. Diameter center elektroda 0,6 mm – 0,8 mm. Umur busi berkisar 50 ribu hingga 70 ribu km. Jenis busi ini cocok buat mesin motor besar di atas 150 cc.
3. Busi Platinum
Jenis busi ini disukai oleh kaum bikers dan penyuka touring. Pasalnya, umur busi mencapai 30 ribu km. Memiliki diameter center elektroda 0,5 mm- 0,8 mm. Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electrode dari platinum, sehingga pengaruh panas ke metal platinum lebih kecil.
Jenis busi ini disukai oleh kaum bikers dan penyuka touring. Pasalnya, umur busi mencapai 30 ribu km. Memiliki diameter center elektroda 0,5 mm- 0,8 mm. Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electrode dari platinum, sehingga pengaruh panas ke metal platinum lebih kecil.
4. Busi Resistor
Busi tipe ini sering mengecoh konsumen karena memiliki logo R latin dengan font miring. Sehingga banyak pengendara motor yang mengira artinya racing. Sebenarnya R itu artinya resistor.
Busi ini dipakai untuk melindungi perangkat elektronik digital, berupa speedometer dan lainnya. Maka busi cocok sebagai perlindungan perangkat elektronik digital motor.
Busi tipe ini sering mengecoh konsumen karena memiliki logo R latin dengan font miring. Sehingga banyak pengendara motor yang mengira artinya racing. Sebenarnya R itu artinya resistor.
Busi ini dipakai untuk melindungi perangkat elektronik digital, berupa speedometer dan lainnya. Maka busi cocok sebagai perlindungan perangkat elektronik digital motor.
5. Busi Racing
Sesuai namanya busi ini didesain dan dipersiapkan dengan bahan yang tahan terhadap kompresi tinggi serta temperatur mesin yang tinggi dan dipersiapkan untuk mampu mengimbangi pemakaian full throttle dan deceleration.
Busi Racing memiliki diameter center elektroda yang relatif kecil meruncing macam jarum. Umur busi relatif pendek antara 20 ribu km hingga 30 ribu km.
Sesuai namanya busi ini didesain dan dipersiapkan dengan bahan yang tahan terhadap kompresi tinggi serta temperatur mesin yang tinggi dan dipersiapkan untuk mampu mengimbangi pemakaian full throttle dan deceleration.
Busi Racing memiliki diameter center elektroda yang relatif kecil meruncing macam jarum. Umur busi relatif pendek antara 20 ribu km hingga 30 ribu km.
0 komentar:
Posting Komentar