MotoGP Valencia tak cuma mengakhiri musim 2011. Seri itu juga mengakhiri era 800cc serta menghadirkan penghormatan terakhir untuk mendiang Marco Simoncelli.
Musim 2012 akan mengetengahkan motor berkapasitas 1000cc. jadi, balapan di Sirkuit Valencia atau Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu (6/11/2011), menjadi penutup sebuah era.
Balapan di Valencia kian tak terlupakan dengan adanya momen-momen penghormatan untuk Simoncelli yang harus menghembuskan nafas terakhirnya pasca insiden di lintasan Sepang pada seri lalu.
Seluruh rider dari semua kelas terlibat dalam lap of honour yang dipimpin oleh Kevin Schwantz, juara dunia 500cc tahun 1993 dan salah satu sobat Simoncelli, yang mengendarai motor RC212V kepunyaan 'Super Sic'. Prosesi ini diakhiri dengan dinyalakannya petasan penghomatan selama dua menit di grid dipadati sekitar dua ribu orang.
"Apa yang terjadi kepada Marco sangat disayangkan. Tak ada kata-kata untuk menggambarkannya. Tapi itu membuat kami semua kini bersama-sama di sini dan itu adalah sinyal penting," ujar juara dunia MotoGP 2011 Casey Stoner di La Gazzetta dello Sport.
Pembalap veteran Loris Capirossi yang akan memasuki masa pensiun mengusung nomor 58 kepunyaan Simoncelli sebagai penghormatan. Dengan nomor itu, Capirex meraih salah satu hasil terbaik musim ini dengan finis kesembilan.
"Sudah pasti Marco ada di sisiku karena aku memiliki kehormatan untuk bisa membalap dengan nomor 58 di motorku. Aku harap ia ikut senang. Bagus sekali kami berdua bisa menuntaskan balapan terakhir," ujar Capirossi di Eurosport.
Pembalap Inggris Cal Crutchlow, yang dinobatkan sebagai rookie terbaik tahun ini, juga memberikan penghormatan berupa tulisan 'Ciao Super Sic' di bagian belakang Arai yang ia kenakan.
Valentino Rossi yang juga dikenal sebagai sobat Simoncelli semasa hidupnya, tak mau kalah. Selain mengenakan helm anyar bercirikan Simoncelli ia juga menyiapkan t-shirt khusus dengan nomor 58 Simoncelli. Rossi juga mengusung bendera untuk mengenang Simoncelli dalam lap penghormatan.
Rossi pada prosesnya gagal finis di balapan itu, hasil buruk lain dalam musim debutnya bersama Ducati, dan harus menyudahi balapan dengan sangat dini. Tetapi ia coba mengambil hikmah dari kejadian tersebut dan menunjuknya sebagai sebuah penghormatan lain untuk sang sobat yang sudah berpulang.
"Aku memiliki poin yang sama dengan Marco (139 poin), itu fantastis," lugas Rossi di La Gazzetta dello Sport.
0 komentar:
Posting Komentar